Semoga Pak Jokowi Sadar untuk Kembali ke Hati Rakyat daripada Kena Racun Kekuasaan

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Pusat Kajian Komunikasi Publik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdus Salam menilai anggapan tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkena toxic relationship boleh jadi benar adanya.
Penilaian tentang Presiden Ketujuh RI itu terkena toxic relationship Orde Baru atau Orba datang dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima.
Surokim menuturkan Presiden Jokowi tampak menikmati permainan kekuasaan sehingga tidak sadar telah terseret oleh elite yang membawa kepentingan pragmatis.
“Sepertinya (Jokowi) terlalu larut menikmati permainan kekuasaan elite hingga tak sadar terseret pelan-pelan arus yang membawanya pada pusaran kekuasaan elitis pragmatis,” ujar Surokim saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).
Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) itu menambahkan seharusnya Presiden Jokowi menjalankan kekuasaan sebagaimana harapan publik.
Kekuasaan yang ada di hati masyarakat bawah, kata Surokim, semestnya menjadi modal bagi Jokowi untuk menjaga muruahnya.
Sayangnya, kata Surokim, mantan wali kota Surakarta itu justru tidak bersikap dan bertindak seperti harapan rakyat bawah. “….pelan-pelan (harapan masyarakat) malah diingkari,” imbuhnnya.
Surokim menambahkan kekuasaan ibarat candu yang membuat pemegangnya kecanduan sehingga mempertahankannya dengan berbagai cara.
Kekuasaan ibarat candu yang membuat pemegangnya kecanduan sehingga mempertahankannya dengan segala cara. Semoga Jokowi menjadi negarawan yang tidak haus kuasa.
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Fraksi PDIP di DPR akan Mengawal Sidang Hasto Kristiyanto
- Maqdir Sebut Dakwaan KPK terhadap Hasto Copy Paste dan Bertentangan dengan Fakta Hukum