Sempat Ada Kepanikan, Penerbangan GA717 dari Melbourne Selamat Mendarat di Jakarta

Sebuah insiden terjadi di kabin Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA717 rute Melbourne - Jakarta hari Sabtu (22/8/2015). Meski sejumlah penumpang merasa resah akibat adanya suara dentuman dari kelas bisnis, namun penerbangan itu tetap dilanjutkan dan mendarat tepat waktu di Jakarta.
Dari laporan yang diterima ABC International di Melbourne menyebutkan, sejumlah penumpang mendengar suara dentuman keras dari dapur di kelas bisnis.
"Suara terdengar keras, dan beberapa makanan dan minuman berserakan," ujar salah satu penumpang, yang menolak disebutkan namanya.
Insiden tersebut terjadi sekitar dua jam setelah lepas landas dari Bandara Tullamarine di Melbourne menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Penerbangan Melbourne - Jakarta ditempuh selama hampir 7 jam.
Beberapa penumpang mengaku sempat panik, apalagi setelah mengetahui ada seorang pramugari yang mengalami luka di bagian kepalanya.
Sementara itu, ada pula di antara penumpang yang meminta penjelasan dari kapten dan menanyakan apakah sebaiknya pesawat melakukan pendaratan darurat.
Adanya insiden tersebut telah dibenarkan oleh pihak Garuda Indonesia di Jakarta.
"Ada insiden kecil yang terjadi dalam penerbangan GA717 rute Melbourne menuju Jakarta," Kata Benny Butarbutar, VP Corporate Communications Garuda.
Sebuah insiden terjadi di kabin Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA717 rute Melbourne - Jakarta hari Sabtu (22/8/2015). Meski sejumlah penumpang
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?