Sempat Berhubungan Intim sebelum Dihabisi
Usai meletakan korban di lokasi, tersangka meninggalkan apartemen. Pada 5 Juni, korban baru dinyatakan hilang oleh majikan dan keluarganya. Baru pada 29 Juni korban ditemukan oleh salah satu pembantu di apartemen itu. Mayat kali pertama ditemukan oleh Isroji, yang merupakan pembantu di salah satu unit apartemen tersebut. Ketika hendak membuka pintu toilet, dirinya mencium bau busuk. Seketika ia langsung mencari sumber aroma tak sedap tersebut.
Alangkah kagetnya dia ketika mengetahui bau itu berasal dari dalam kamar mandi. Di dalamnya ditemukan sesosok mayat perempuan. Sempat muncul dugaan Jeni dimutilasi karena ada plastik hitam tak jauh dari jenazahnya yang terlihat tidak utuh lagi. Saat ditemukan, jasad korban sudah dalam keadaan rusak karena 26 hari diendapkan di lokasi.
Polisi pun bergerak cepat. Dalam waktu tiga hari, tepatnya pada 2 Juli, tersangka diamankan di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, di kediaman ibunya.
Kasatreskrim Polrestro Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi menambahkan, selain berlatar sakit hati, Ferdiantomenghabisi nyawa Jeni Nurjanah karena merasa dibohongi. Karena saat menjalin hubungan selama setahun, korban mengaku belum menikah.
Eko menjelaskan, saat bertemu di tangga darurat lantai 30 Apartemen Bellezza, tersangka dan korban sempat berhubungan intim. ’’Saat itulah tersangka melihat di perut korban ada bekas operasi caesar. Artinya, korban sudah menikah dan pernah melahirkan,” kata dia.
Usai memuaskan nafsu berahinya, tersangka langsung mencekik korban hingga tewas. ’’Memang korban juga sempat menghina tersangka karena istrinya cacat sehingga akhirnya selingkuh dengan korban. Ini juga memicu amarah tersangka,” papar Eko.
Diterangkan, awalnya polisi kesulitan melacak identitas korban karena saat ditemukan jasadnya sudah sulit dikenali. Namun akhirnya perlahan aparat mampu mengungkap setelah dilakukan profiling pada jasad korban dengan barang-barang milik Jeni, salah satunya cincin perak di jari manis tangan kiri korban. “Dari foto Jeni di Facebook kami semakin yakin kemiripannya dengan jasad tersebut,” lanjut Eko.
Selain itu, terdapat kemiripan lainnya yakni baju kuning yang menempel pada jenazah, sama dengan baju kuning milik korban. Polisi juga menemukan sepasang sandal wanita.
JAKARTA – Aparat kepolisian hanya butuh waktu tiga hari untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap warga Pulungkencana, Kecamatan Tulangbawang
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut