Sempat Dianggap Tukang Pijat, Kini Jadi Tempat Curhat
Senin, 11 Maret 2013 – 06:23 WIB

Fortunella Levyana Saat ditemui di ruang Fisioterapisnya dengan beberapa alat fisioterapisnya, Minggu (3/3) lalu. Foto: Muhammad Amjad / JAWA POS
Meski demikian, dia merasa nyaman-nyaman saja karena semakin dekat dengan pemain. "Ya" saya juga bingung. Pemain itu kadang curhat. Bukan cuma masalah hati, tapi juga keluarga. Mau tidak mau saya terima karena itu cukup positif untuk membantu kerja saya, dicurhati sekaligus fisioterapi," ucapnya lantas tertawa.
Namun, sebagai satu-satunya perempuan, Nella juga pernah merasakan tingkah para pemain. Karena merasa kurang diperhatikan, ada pemain yang iri dan sewot. Otomatis, dia pun harus menyesuaikan dan mengubah pola komunikasi.
"Ini pemain kok iri-irian. Ya, terpaksa saya harus mengerti dan memberikan perhatian yang sama. Dengan demikian, mereka merasa diperlakukan secara adil," cetusnya.
Nella mengaku, bertugas di lapangan sangat berbeda dengan di mes. Dia juga sempat gugup luar biasa. Sebagai perempuan, dia harus bertemu suasana lapangan yang sangat ramai. Itu berbeda jauh dengan pelajaran yang didapat selama ini, yakni menjalani fisioterapi di tempat yang relatif tenang.
TAK banyak klub sepak bola di Indonesia yang memiliki fisioterapis. Apalagi, seorang perempuan. Fortunella Levyana menjadi satu-satunya fisioterapis
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu