Sempat Dianggap Tukang Pijat, Kini Jadi Tempat Curhat
Senin, 11 Maret 2013 – 06:23 WIB

Fortunella Levyana Saat ditemui di ruang Fisioterapisnya dengan beberapa alat fisioterapisnya, Minggu (3/3) lalu. Foto: Muhammad Amjad / JAWA POS
Atmosfer ISL yang tak pernah dilupakannya adalah saat mendampingi tim menjalani laga away melawan Arema Malang pada 28 Februari lalu. Saat itu dia harus masuk ke lapangan untuk memeriksa pemain yang kesakitan.
Saat dia berlari masuk lapangan, Aremania yang melihatnya kompak bersorak. Tak pernah merasakan atmosfer penonton yang sangat ramai di Stadion Kanjuruhan, Malang, Nella langsung nervous.
"Sempat kaget, gugup. Rasanya kaki ini berat untuk melangkah. Mau kembali ke bench salah. Itu pengalaman yang sangat luar biasa. Saya semakin cinta dengan sepak bola dan atmosfernya di Indonesia," ucap putri pasangan Agam Naga Figana dan Diana Rumi tersebut.
Jatuh cinta dengan sepak bola, Nella berharap ke depan semakin banyak fisioterapis perempuan yang terjun ke sepak bola. Tapi, yang utama, dia ingin klub sepak bola mengerti akan pentingnya fisioterapis untuk membantu memaksimalkan penanganan kondisi pemain berdasar sport science.
TAK banyak klub sepak bola di Indonesia yang memiliki fisioterapis. Apalagi, seorang perempuan. Fortunella Levyana menjadi satu-satunya fisioterapis
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu