Sempat Dicurigai Bukan Hengky yang Mati
Soal Penyelidikan Sebab Kematian, KPK Serahkan ke Polisi
Kamis, 10 Juni 2010 – 00:11 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa Hengky Samuel Daud, bos perusahaan damkar yang meninggal dalam status tahanan bukanlah tanggung jawab KPK. Karenanya, KPK tidak berada dalam posisi sebagai pihak yang dapat meminta penyelidikan tentang penyebab kematian Hengky Samuel Daud.
Wakil Ketua KPK M Jasin menyatakan, setelah adanya putusan pengadilan maka Hengky adalah tanggung jawab instansi lain. "Mengenai kematiannya itu di luar kewenangan kami. Itu menjadi kewenangan Menkum HAM karena sudah ada putusan hakim," kata M Jasin saat ditemui di sela-sela pertemuan Tim Pengawas Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6).
Baca Juga:
Dipaparkannya, KPK hanya bertanggung jawab saat Hengky masih dalam tahap penuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). "Kalau sudah ditahan bukan kewenangan kami. KPK hanya sampai mengantarkan ke penuntutan, begitu ada putusan dan sudah ditahan, sudah kewenangan Kementrian Hukum dan HAM," jelasnya.
Sementara menyinggung soal penyebab kematian pengusaha damkar yang dikenal dekat dengan mantan Mendagri Hari Sabarno itu, Jasin mengungkapkan, secara resmi KPK memang belum menerima laporannya. Namun soal perlu tidaknya dilakukan otopsi terhadap Hengky Samuel Daud, Jasin menyerahkan sepenuhnya hal itu ke pihak kepolisian.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa Hengky Samuel Daud, bos perusahaan damkar yang meninggal dalam status tahanan bukanlah
BERITA TERKAIT
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- KSAD Jenderal Maruli Periksa Kesiapan Operasional Satuan Angkutan Air TNI AD
- Farhan – Erwin Kecewa Jalannya Debat Pilwalkot Bandung Ada Provokasi