Sempat Ditolak, Pembangunan PLTU di Batang Tetap Jalan

jpnn.com - JAKARTA - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang Jawa Tengah akan terus berjalan. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (11/4). Nantinya PLTU ini akan memasok listrik ke Jawa.
"Ini untuk memberikan pasokan listrik kebutuhan pertumbuhan listrik yang mencapai 6-8 persen," ujar mantan Menteri Perhubungan itu.
Untuk saat ini, kata Hatta, proyek tersebut sedang mengalami kendala pembebasan lahan. Meski begitu, pihaknya tetap mengacu pada keputusan presiden tahun 1965 dan Undang - Undang pembebasan lahan untuk kepentingan masyarakat.
"Kita tetap mengacu pada perangkat hukum yang ada. Mudah-mudahan (masalah pembebasan lahan) cepat selesai," harapnya.
Seperti diketahui, pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah, berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) ini sempat ditolak warga di lima Desa di Kabupaten Batang yang terkena proyek tersebut. Kelima desa itu yakni Desa Karanggeneng, Roban, Ujung Negoro, Wonorekso, dan Ponowareng.
Maklum mega proyek yang menghabiskan dana sekitar Rp 36 triliun ini akan memakan lahan seluas 370 hingga 700 hektare (ha). Dengan kebutuhan lahan seluas itu, bisa dipastikan PLTU ini akan melahap lahan warga. (chi/jpnn)
JAKARTA - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang Jawa Tengah akan terus berjalan. Hal itu dikatakan Menteri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pembentukan Danantara untuk Menguatkan Kemandirian Energi Nasional
- Ananta Agung Junaedy: BPI Danantara Menjawab Tantangan Ekonomi Global
- Tokopedia-ShopTokopedia Hadirkan Lagi Ramadan Ekstra Seru, Simak Tren Belanja Jelang Puasa
- Midea Meresmikan Direct Service Center di Bekasi
- Sambut Danantara, Puskepi Yakin Aset Negara Bakal Dikelola secara Optimal