Sempat Divonis Hanya Punya 20 Persen Harapan Hidup
Senin, 05 Juli 2010 – 08:06 WIB
Sesudah operasi pembersihan infeksi, kondisi Setiawan Djody mulai sedikit membaik. "Dasar saya, badan mulai sedikit enak, saya sudah minta diizinkan oleh dokter untuk makan makanan lain di luar menu rumah sakit," bebernya.
Dokter akhirnya mengizinkan. Hanya, dokter menegaskan tidak ada kelonggaran lagi pascaoperasi. Sebab, masa setelah operasi itu paling rawan bagi seseorang yang menjalani ganti hati. "Wuah, saya agak urakan, makan kepala ikan, makan macam-macam lah. Seperti seseorang yang mau menghadapi hukuman mati," ungkap dia.
Karena pola makan di luar kontrol itu, kondisi Setiawan Djody kembali drop. Setelah makan malam bersama istri dan anak kelimanya, Bey Mahayana Djody Putra, tiga hari sebelum penentuan operasi ganti hati, dia muntah darah. Selanjutnya, dia langsung tak sadarkan diri. "Kata istri, muntah darah saya seperti pancuran (di bundaran, Red) HI, menyemprot luar biasa," bebernya.
Melihat kondisi tersebut, tim dokter maju mundur untuk meneruskan operasi ganti hati. Namun, setelah rapat, mereka memutuskan tetap melanjutkan operasi itu. "Sebab, kalau tidak dioperasi, esoknya saya diperkirakan sudah meninggal. Harapan hidup saya saat itu disebut tinggal 20 persen," terang dia.
SEJAK dipastikan positif menderita sirosis liver pada 2007, Setiawan Djody sebenarnya mulai keluar-masuk rumah sakit, baik di dalam maupun luar negeri.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408