Sempat Geger soal Mafia Minyak Goreng, Begini Kata Pengusaha
"Tak sekali pun PT AMJ mendapatkan keuntungan sekitar Rp 400 juta," tambahnya.
Fredrik menyampaikan kisaran keuntungan yang diperoleh PT AMJ melalui ekspor minyak goreng adalah Rp 3,8 juta-Rp 6,8 juta.
Dia menjelaskan keuntungan PT AMJ dari masing-masing kontainer lebih kecil dari Rp 400 juta, bahkan tidak mencapai 10 persen dari Rp 400 juta.
"Keuntungan yang diperoleh PT AMJ pada masing-masing kontainer berada di kisaran jumlah yang wajar dan juga sah," katanya.
Selanjutnya, terkait tuduhan membeli minyak goreng dengan harga subsidi dan membeli minyak goreng dari supplier tidak resmi, dia mengatakan PT AMJ tidak melakukan hal itu.
PT AMJ membeli minyak goreng dari supplier resmi dan tidak pernah membeli minyak goreng dengan harga subsidi, tukasnya.
"Ini adalah tuduhan yang mengada-ada dan tidak sesuai fakta yang terjadi. PT AMJ tidak pernah membeli minyak goreng dengan harga subsidi dari supplier mana pun," ucapnya.
Menurutnya, perusahaan itu bekerja sama dengan sejumlah supplier resmi, yakni PD Majuan, PT Indomarco Adi Prima, serta PT Anugrah Pangan Prima Lestari.
Direktur Utama PT Amin Market Jaya (AMJ) Djondy Putra membantah tudingan mafia minyak goreng kepada perusahaan tersebut.
- Mendag Budi Santoso Pastikan Harga Bapok Menjelang Nataru Stabil
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- PT Dahsheng Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat dari Kanwil Bea Cukai Banten
- Bea Cukai Lepas Ekspor 36 Komoditas Unggulan Asal Sulsel ke Pasar Global