Sempat Goda Chairuman, Ingat Kisah Gaet Syamsul Arifin
Jumat, 23 November 2012 – 02:03 WIB

Gatot Pujo Nugroho (kanan) dan Tengku Erry Nuradi. Foto: dok.Sumut Pos/JPNN
Nah, apakah ketika ingin menggaet Tengku Erry PKS sudah minta izin ke Partai Golkar? Terang-terangan, Refrizal menjawab tidak ada pembicaraan PKS dengan Golkar mengenai pengusungan Tengku Erry ini.
"Karena pilkada itu tidak bicara partai, tapi personal. Yang bersangkutan (Tengku Erry, red) mau, ya sudah lah," ujar Refrizal. Menurutnya, cara PKS yang seperti ini adalah hal lumrah dalam perpolitikan di pemilukada.
Pria asal Sumbar itu membandingkan proses di internal PKS ini, dengan proses saat pilgub Sumut 2008. Saat itu, Gatot berpasangan dengan Syamsul Arifin, seorang tokoh Golkar Sumut. PKS saat itu koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Padahal Golkar saat itu sudah punya calon sendiri (yakni Ali Umri, red). Dan tak ada masalah, dan kita menang," imbuhnya.
"Dan Pak Syamsul setelah menjadi gubernur, balik lagi ke Golkar (sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, red)," kata Refrizal menambahkan.
TIDAK ada skenario, tapi sejarah terulang lagi. Pada pilgub 2008, Gatot Pujo Nugroho yang dijagokan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggandeng Syamsul
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu