Sempat Menangis, Hamsad Rangkuti Berupaya Melepas Jarum Infus
Hamsad yang lahir di Titikuning, Medan, Sumatera Utara, 7 Mei 1943, adalah penulis yang menelurkan banyak karya besar dan kerap dianugerahi penghargaan.
Kumpulan cerpennya, Bibir dalam Pispot (2003), misalnya, terpilih sebagai pemenang kategori prosa Khatulistiwa Literary Award (kini Kusala Sastra Khatulistiwa) 2003. Pada 2008, dia juga mendapatkan SEA Write Award, penghargaan bergengsi untuk para penulis di kawasan Asia Tenggara dari Kerajaan Thailand.
Hamsad juga memenangi sayembara penulisan cerita anak terbaik dalam rangka 75 Tahun Balai Pustaka pada 2001 lewat karyanya, Umur Panjang untuk Tuan Joyokoroyo.
Secara keseluruhan, karya-karya sastrawan yang dikenal humoris itu kerap mengisahkan orang-orang kebanyakan dengan gaya realis yang khas.
Kekocakannya juga tampak dalam salah satu cerpennya yang paling terkenal yang juga termaktub di Bibir dalam Pispot: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?.
Tapi, jejak kebesaran Hamsad itu sama sekali tak terlihat di Ruang J 17 Lantai 13 RS Sembiring tersebut. Ruangan 2,5 x 4 meter itu terasa sangat sempit. Sebab, ruangan tersisa digunakan sebagai tempat menggelar tikar tempat tidur oleh Nurwindasari dan putra keduanya yang turut mendampingi, Girindra Rangkuti.
”Hamsad itu baik hati dan sangat suka menolong teman. Saya turut berdoa semoga dia cepat sembuh,” kata kolega Hamsad, Budi Darma, saat dihubungi Jawa Pos secara terpisah.
Hamsad dan istri yang sehari-hari berdomisili di Depok, Jawa Barat, itu tiba di Sumut tiga bulan lalu. Kota pertama yang dituju adalah Tanjungbalai. Kota pelabuhan itu merupakan kota tempat Hamsad menjalani masa-masa SMP.
SASTRAWAN kenamaan Hamsad Rangkuti tergolek sakit. Sudah dua pekan dia tidak beraktivitas. Koleganya berharap pemerintah turut memberikan perhatian.
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala