Sempat Muncul Goncangan Kuat
Belum Dipastikan Ada Titik Api Diam di Merapi
Senin, 25 Oktober 2010 – 07:46 WIB
Gunung Merapi diabadikan dari Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, (22/10) sehari setelah status dinaikkan menjadi siaga (Level 3). Warga dan wisatawan diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Merapi yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
SLEMAN -- Isu yang menyebutkan sudah muncul titik api diam di Merapi pada Sabtu (23/10) pukul 00.00 belum bisa dipastikan kebenarannya. Pasalnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang kini mengambil alih tugas BPPTK Jogjakarta dalam mengkaji setiap perkembangan aktiitas Gunung Merapi belum mau berkomentar lantaran belum ada data yang pasti mengenai munculnya titik api tersebut. Sementra itu, Sabtu malam di sekitar Pos PGM Kaliurang terjadi goncangan cukup kuat seperti gempa. Masyarakat sekitar PGM Kaliurang banyak yang berdatangan ke PGM untuk menanyakan apa yang terjadi. Petugas pemantau di Pos PGM Kaliurang Heru Supaarwoko menjelaskan, goncangan tersebut diakibatkan oleh gempa-gempa yang terjadi di dalam perut Merapi. "Setelah dijelaskan, masyarakat tenang kembali," ujar Heru.
Sebelumnya, beberapa masyarakat Turi sempat melaporkan bahwa mereka melihat titik api diam di puncak Merapi. Titik api ini juga dikabarkan terpantau dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Balerante yang ada di Turi. Namun, baik pihak Pusat Vulkanologi maupun PGM Kaliurang tak ada yang mau membenarkan karena para petugas pemantau Merapi sama sekali belum ada yang melihat secara langsung.
Baca Juga:
"Jadi kalau ada masyarakat yang melaporkan telah melihat titik api itu, kami tak akan berkomentar. Kami hanya berbicara berdasar data-data yang terpantau dan tercatat pada setiap pos pemantuan kami," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono ditemui wartawan saat melakukan pemantauan di Pos PGM kaliurang, kemarin (24/10).
Baca Juga:
SLEMAN -- Isu yang menyebutkan sudah muncul titik api diam di Merapi pada Sabtu (23/10) pukul 00.00 belum bisa dipastikan kebenarannya. Pasalnya,
BERITA TERKAIT
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Viral Warga Asal Sultra Mengaku Ditolak Dinsos Jatim, Ternyata
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Perampokan Sadis di Kampar, Wanita Tewas, Uang Rp 40 Juta dan Perhiasan Raib
- Irjen Iqbal Desak Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Truk di Sungai Segati
- Irjen Iqbal Tempuh 3 Jam ke Lokasi Truk Tercebur di Sungai Segati, 9 Orang Masih Dicari