Sempat Negosiasi Sebelum Bentrok

Sempat Negosiasi Sebelum Bentrok
Rumah Suparman, Ketua Ahmadiyah Cikeusik, di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang diamuk warga. FOTO: DENI, warga Pandeglang/JPPhoto
Hingga kemarin sore, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab terjadinya bentrok. Petugas masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) dengan menurunkan ratusan personel terdiri dari penyidik, tim huru-hara dan anggota Brimob Polda Banten.

Pantauan Radar Banten (Grup JPNN), sebelum terjadi bentrok sekira pukul 9.00 Wib, warga Cikeusik dengan perwakilan jemaah Ahmadiyah sempat bernegosiasi. Tapi entah dipicu dari pihak mana, satu jam setelah musyawarah kedua kubu itu langsung melakukan perkelahian.

Ribuan warga yang sebelumnya berjaga-jaga di halaman rumah milik Suparman (ketua aliran Ahmadiyah Kecamatan Cikeusik) dengan cepat masuk dan mengobrak-abrik semua isi rumah. Melihat tindakan tersebut, puluhan penganut aliran Ahmadiyah yang diketahui berasal dari Bogor dan Jakarta itu melakukan perlawanan. Sehingga perkelahian pun tidak terelakan yang mengakibatkan tiga jemaah Ahmadiyah meninggal dan enam luka-luka.

Selain korban meninggal dan luka-luka, akibat perkelahian itu dua unit mobil, dua motor dan satu rumah miliki penganut jemaah Ahmadiyah rusak berat karena dibakar. “Sebelum negosiasi dengan jemaah Ahmadiyah, massa juga sempat berkumpul didua tempat yakni perempatan jalan Umbulan, Desa Umbulan dan di Mesjid Al-Huda, Kampung Cangkore, Desa Umbulan. Jumlahnya ribuan orang,” kata Brigadir Usep Suryadi, anggota Polsek Cikeusik kepada Radar Banten.

PANDEGLANG – Jemaah Ahmadiyah dengan warga Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2), sekira pukul 10.00 Wib, bentrok. Bentrokan terjadi 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News