Sempat Negosiasi Sebelum Bentrok

Sempat Negosiasi Sebelum Bentrok
Rumah Suparman, Ketua Ahmadiyah Cikeusik, di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang diamuk warga. FOTO: DENI, warga Pandeglang/JPPhoto
Kata Usep, Suparman, ketua Aliran Ahmadiyah dan dua temannya tak menjadi sasaran amuk massa. Ketiganya telah berada di Polres Pandeglang sehari sebelum ada bentrok. “Kalau tidak salah Sabtu (5/2), sore ketiganya sudah ada di Polres,” ungkapnya.

Kapolres Pandeglang Alex Fauzi Rasad belum bisa memberikan keterangan penyebab bentrok. Ia hanya menyampaikan, sehari sebelum bentrok pimpinan aliran Ahmadiyah Cikeusik dan dua orang pengikutnya datang meminta perlindungan pada Sabtu (5/2) sore. “Saya masih di jalan menuju Cikeusik. Penyebab peristiwa ini belum diketahui. Tapi saya sudah mendapat laporan mengenai adanya tiga jemaah Ahmadiyah yang meninggal dan enam luka-luka,” katanya.

Terpisah Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kabupaten Pandeglang Futony Sy mengatakan telah mendapat laporan bentrok warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik.

Ia menjelaskan, Pemkab Pandeglang sudah berupaya mendampaikan kedua pihak yang berseteru, dengan mengundang pimpinan Ahmadiyah ke kejaksaan negeri (Kejari). “Saya menduga peristiwa ini karena emosi. Warga kesal dengan penganut Ahmadiyah yang enggan menghentikan kegiatannya sebagaimana hasil musyawarah tentang larangan yang dikeluarkan Bakorpakem,” kata Futony.  

PANDEGLANG – Jemaah Ahmadiyah dengan warga Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2), sekira pukul 10.00 Wib, bentrok. Bentrokan terjadi 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News