Sempat Negosiasi Sebelum Bentrok
Senin, 07 Februari 2011 – 08:36 WIB

Rumah Suparman, Ketua Ahmadiyah Cikeusik, di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang diamuk warga. FOTO: DENI, warga Pandeglang/JPPhoto
Bersamaan dengan aktivitas yang dilakukan jemaah Ahmadiyah, tepat pukul 9.00 Wib, ribuan warga Cikeusik berkumpul di Mesjid Al-Huda, Kampung Cangkore, Desa Umbulan, yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari tempat peribadatan penganut aliran Ahmadiyah, Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik.
Di kerumunan ini terdengar teriakan dari sejumlah warga yang meminta jemaah Ahmadiyah di Cikeusik dibubarkan. Warga telah menyiapkan batu, golok dan minyak tanah setelah mendengar jemaah Ahmadiyah siap berkelahi. Tepat pukul 10.00 Wib, bentrok terjadi. Puluhan petugas Polsek yang telah berjaga-jaga dari pukul 8.00 Wib tak mampu menghalau aksi massa.
Pukul 11.00 Wib bentrok reda. Tiga korban meninggal dunia dan tujuh korban luka-luka di bawa ke RSU Malingping. Pukul 12.30 Wib situasi makin terkendali, ratusan personel polisi dari Polres Pandeglang dan Polda Banten berjaga-jaga di tempat ini. Tiga mobil panzer dan water cannon siap menghadang aksi massa yang mungkin terjadi. (zis)
DATA KORBAN
PANDEGLANG – Jemaah Ahmadiyah dengan warga Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2), sekira pukul 10.00 Wib, bentrok. Bentrokan terjadi
BERITA TERKAIT
- Pemda Ogah Usulkan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, BKN Pastikan NIP Tidak Diterbitkan
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!
- Mantan Penyidik KPK yang Dijuluki Raja OTT Dilantik Jadi Deputi di BPH
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong
- Bukan Hasto, Ini Nama yang Disebut Sebagai Pemberi Suap PAW Harun Masiku