Sempat Pesan ke Istri agar Nikah Lagi bila...
jpnn.com - MEDAN - Tragedi pesawat Hercules C-130 di Medan Tuntungan, Selasa (30/6), bakal menjadi pengalaman hidup tidak terlupakan bagi Rahmat.
Betapa tidak, pria berusia 34 tahun itu melihat langsung detik-detik jatuhnya pesawat buatan Amerika 1964 itu. Pria yang tinggal di Pasar III Mabar itu juga mengalami luka bakar di tangan dan tubuhnya.
"Saya lihat pesawat itu miring dan menungkik ke arah kami. Langsung lari saya, " ungkap Rahmat singkat, saat ditemui Sumut Pos (Grup JPNN) di halaman belakang RSUP Adam Malik Medan, Kamis (2/7) siang.
Bapak satu anak itu cerita, Hercules itu menghantam BS Oukup yang berada tepat di sisi kanan 2 unit rumah toko yang sedang dicatnya, bersama 2 orang rekannya bernama Rizaldi dan Ahmad Fahri.
Sedang bagian ekor pesawat itu juga menghantam 2 unit ruko yang sedang dicatnya itu.
"Saat itu, mereka mengecat di ruko paling pinggir. Makanya mereka juga kena hantaman pesawat itu, hingga mereka jatuh dari lantai 4, " sambung Rahmad melanjutkan ceritanya.
Setelah jatuh, pesawat meledak disusul kobaran api, yang menjilat 2 unit ruko yang sedang mereka cat. Ahmad Fahri tidak terkena jilatan api karena sudah jatuh ke tanah. Sementara Rizaldi, disebut Rahmat sempat kena terbakar, karena jatuh ke dalam kobaran api.
"Kalau saya di ruko sebelah dan sudah sempat lari. Namun, kepulan asap dari kebakaran yang terjadi, sangat panas hingga saya melepuh seperti ini, " ujar Rahmad menyambung ceritanya.
MEDAN - Tragedi pesawat Hercules C-130 di Medan Tuntungan, Selasa (30/6), bakal menjadi pengalaman hidup tidak terlupakan bagi Rahmat. Betapa tidak,
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom