Sempat Siapkan Skenario Santet hingga Perampokan

jpnn.com - JAKARTA - Komplotan pelaku pembunuhan terhadap Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City, beberapa waktu lalu, sebenarnya sudah memikirkan skenario lain untuk menghabisi perempuan 37 tahun itu. Skenario pembunuhan tidak saja dengan cara eksekusi di apartemen tempat Holly tinggal, tetapi juga dengan cara santet ataupun perampokan disertai kekerasan.
"Mereka sudah merencanakan untuk membunuh Holly seperti bagaimana kalau dengan cara disantet atau dirampok sampai mati di tengah jalan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (16/10).
Namun, kata Rikwanto, para pelaku kemudian lebih memilih menghabisi Holly dengan cara lain. Karenanya, lanjut Rikwanto, persiapan membunuh Holly dilakukan secara matang. Masing-masing pelaku sudah diberi peran masing-masing.
Bahkan, kata dia, komplotan pembunuh yang terdiri dari S, L, El Riski, G dan PR, sudah berencana untuk membekap, mencekik dan membius Holly. "Kemudian setelah mati dibawa ke peti dan dibuang ke laut," sambung Rikwanto.
Pelaku, tambah Rikwanto, sudah menyiapkan sebuah alat sebagai peti untuk menyimpan mayat Holly. Menurutnya, mayat Holly akan dimasukan ke dalam plastik, diikat kemudian dimasukan ke peti.
Setelah itu, sambung dia, mayat itu akan ditaburi kopi supaya tak bau. "Dan selanjutnya mereka bawa ke mobil sewaan yang telah menunggu di bawah," tuntasnya.
Hanya saja pembunuhan berencana yang sudah direncanakan itu gagal total. Menurut Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, AKBP Hery Heryawan, kegagalan itu dikarenakan El Riski terjatuh saat melarikan diri.
Padahal, rencana matang sudah disusun Surya. "S (Surya, red) ini merupakan sopir freelance bagi G (Gatot Supiartono, red)," imbuh Herry.
JAKARTA - Komplotan pelaku pembunuhan terhadap Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City, beberapa waktu lalu, sebenarnya sudah memikirkan skenario
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan