Sempat Tertahan, Moralez Bisa Pulang
Jumat, 05 Juli 2013 – 07:52 WIB
LA PAZ - Setelah sempat mengalami drama dalam perjalanan pulang dari Rusia, Presiden Evo Morales akhirnya tiba di Bolivia pada Rabu malam waktu setempat (3/7). Begitu menginjakkan kaki di Bandara Internasional El Alto di sebelah barat daya Kota La Paz, Provinsi La Paz, pemimpin 53 tahun itu dielu-elukan bak pahlawan. Sekitar 17 jam setelah meninggalkan Austria, Morales tiba di tanah kelahirannya. Taburan bunga dan confetti menyambut kepulangan mantan petani koka tersebut. Para pendukung Morales juga mengusung La Tricolor dan melambai-lambaikan bendera yang berwarna merah, kuning, dan hijau tersebut. "Mereka tidak akan bisa menakut-nakuti kita karena kita memiliki kedaulatan dan harga diri," tegasnya.
"Beberapa negara di Eropa harus membebaskan diri mereka dari bayang-bayang kekaisaran Amerika Serikat (AS)," ujar Morales di hadapan para pendukungnya sebagaimana dilansir Agence France-Presse (AFP) kemarin (4/7). Pesawat yang mengangkut orang nomor satu Bolivia itu tertahan selama sekitar 13 jam di Austria setelah beberapa negara curiga Edward Snowden menyelinap di dalamnya.
Baca Juga:
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan intensif, pesawat yang mengangkut Morales dan rombongannya tersebut dinyatakan bersih. Presiden keturunan Indian Aymara itu pun boleh meninggalkan Bandara Internasional Wina yang terletak di Kota Schwechat, Distrik Wien-Umgebung, Negara Bagian Lower Austria. Dia menyebut drama penahanan pesawatnya di Wina sebagai penculikan.
Baca Juga:
LA PAZ - Setelah sempat mengalami drama dalam perjalanan pulang dari Rusia, Presiden Evo Morales akhirnya tiba di Bolivia pada Rabu malam waktu setempat
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer