Sempat Tertekan Bom Boston, Indeks Rebound

Bursa Indonesia Paling Kebal Sentimen Negatif

Sempat Tertekan Bom Boston, Indeks Rebound
Sempat Tertekan Bom Boston, Indeks Rebound
Akan tetapi, dari sekian banyak pelemahan yang terjadi di bursa Asia, hanya bursa saham Indonesia saja yang menujukkan resielensinya dari hempasan sentimen negatif pasar global. Investor pasar modal Indonesia tampaknya tak terlampau reaktif menanggapi insiden pengeboman lari marathon di Boston Amerika Serikat.

Bahkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menguat kembali setelah pelemahan pada awal pekan. Pada perdagangan kemarin (16/4) IHSG rebound di level 4.945,25 atau naik 50,66 poin (1,04 persen). Begitu pula indeks LQ45 yang menguat 12,82 poin (1,55 persen) ke level 838,42. Beberapa saham yang ikut menggerakkan indeks saham di antaranya TLKM, ASII, PGAS, BBCA, dan BMRI.

Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko menjelaskan pasca terjadi tekanan jual akibat kejatuhan indeks Dow Jones, pelaku pasar justru berbalik arah. Pasar modal pun kembali masuk dalam tren bullish. Pada perdagangan kemarin, frekuensi transaksi perdagangan mencapai 127.003 kali, dengan volume 4,95 miliar lembar saham senilai Rp 5,76 triliun. "Jika IHSG dapat bertahan di atas level 4.950, maka koreksi selama tujuh hari dari all time high 4.985 sudah berakhir," ungkap Yuganur optimistis.

Mengutip Chief Technician Oppenheimer Asset Management Carter Worth, kondisi Indonesia yang kebal dari sentimen negatif global itu bisa disebut dengan "permainan ayam". "Ketakutan besar terhadap kehilangan, justru menjadi sebuah kekuatan besar," ungkapnya.

 

JAKARTA - Lantai bursa global kembali bergejolak. Setelah krisis perbankan Siprus membangun sentimen negatif di bursa Eropa untuk beberapa waktu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News