Sempat Vakum, DPST Kini Siap Mencetak Pilot Andal
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) Hudi Yusuf, berharap agar pemerintah membuat regulasi yang menguntungkan bagi pilot dalam negeri.
Dia mengatakan bahwa selama ini pilot asing mau dibayar murah oleh maskapai penerbangan di tanah air demi mendapatkan jam terbang.
“Ini yang menghancurkan pilot-pilot Indonesia. Maskapai lebih memilih pilot asing karena mau dibayar murah,” kata Hudi Yusuf, kepada JPNN, Sabtu (3/10).
Kendati demikian, lanjut Hudi, pihaknya tetap optimistis lulusan DPST bisa bersaing dengan pilot asing.
Hal itu dibuktikan dengan adanya anak didik DPST yang bekerja di maskapai penerbangan dalam dan luar negeri.
“DPST siap mencetak pilot-pilot andal yang mampu bersaing,” tutur Hudi.
Terkait penerimaan siswa baru di masa pandemi covid saat ini, Hudi mengakui cukup rendah. Rencananya, DPST akan membuka pendaftaran siswa calon pilot pada Januari - Februari 2021.
Menurut Hudi, DPST terbilang cukup murah ketimbang sekolah pilot lainnya. Biaya pendidikan untuk calon pilot di DPST sebesar Rp850 juta dan sudah mendapat berbagai fasilitas sampai lulus.
Rencananya DPST akan membuka pendaftaran siswa calon pilot pada Januari-Februari 2021.
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot
- Aparat Evakuasi Nakes dan Guru Pascainsiden Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB
- TNI Berhasil Evakuasi Jenazah Pilot Selandia yang Dibunuh KKB
- Detik-Detik KKB Tembak Mati Pilot, Jasad Dibawa ke Helikopter Lalu Dibakar, Sadis
- Polri Pecat Pilot dan Anggota Polairud, Pelanggarannya Berat