Sempat Was-Was Intervensi SBY

Sempat Was-Was Intervensi SBY
Sempat Was-Was Intervensi SBY
Hal senada juga dijelaskan anggota tim sukses Marzuki Alie, Achsanul Qosasih. Pemilihan ketua umum yang berlangsung dua putaran telah menunjukan netralitas SBY yang telah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada peserta kongres. ”Kami bangga, ternyata kongres II ini telah berlangsung secara demokratis,” ucapnya.

Achsanul juga mengaku sempat khawatir SBY akan memberikan instruksi politik untuk menghindari adanya konflik internal dan money politic. Kini dia bisa tersenyum lebar dan senang bahwa partainya bisa menunjukan kedewasaan dalam berpolitik. ”Ini menunjukkan wajah sesungguhnya Partai Demokrat,” tukasnya.

Pantauan INDOPOS, seluruh rangkaian acara Kongres II Partai Demokrat memang berlangsung demokratis. Hal tersebut mulai ditunjukan dengan munculnya interupsi dalam penentuan jadwal acara kongres II. Lalu ada pula voting, yakni untuk memilih opsi A yang diusung oleh kubu kubu Andi Mallarangeng, yang menginginkan bahwa pemilihan ketua umum dilakukan setelah disusunnya AD/ART. Lalu  sebaliknya Opsi B.

Alhasil, rapat pembahasan agenda acara kongres yang berakhir sekitar pukul 19.00 Wib  itu telah memutuskan bahwa opsi B menang dengan raihan 375 suara dan  opsi A sebanyak 130 suara.

   

Selain itu, kongres yang tadinya direncanakan tertutup untuk media massa, ternyata dibuka untuk umum. Sehingga kalangan pengejar berita ini bisa meliput suasana pemilihan ketua umum yang berlangsung mendebarkan itu. (dil)
Berita Selanjutnya:
Janji Tak Buang AM dan MA

BANDUNG - Kekhawatiran bahwa Kongres II Partai Demokrat tidak akan berlangsung demokratis, karena berbagai intervensi,  akhirnya terbantahkan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News