Semua Capres Dipandang Tak Visioner dan Aspiratif
Senin, 22 Juni 2009 – 20:22 WIB
JAKARTA - Semua kandidat presiden (capres) Indonesia, dianggap tidak memiliki agenda visioner dan aspiratif dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Padahal, seperti diungkapkan aktivis dari lembaga Imparsial, ke depannya kasus-kasus HAM harus lebih keras diperjuangkan. Kesimpulan tersebut diambil pihak Imparsial, berdasarkan dokumen resmi mengenai visi, misi dan program aksi seluruh calon yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut Al Araf, ketidakjelasan sikap para kandidat mengenai kasus-kasus seperti yang ia sebutkan, akan membuat penegakan hukum kembali lebih tergantung kepada kegigihan usaha para korban dan kekuatan-kekuatan masyarakat sipil.
"Tidak ada calon yang mengagendakan penghapusan hukuman mati, penyelesaian kasus Semanggi I dan II, revisi undang-undang peradilan HAM, juga ratifikasi Internasional Criminal Court," kata Al Araf, peneliti Imparsial, dalam konferensi pers, Senin (22/6).
Baca Juga:
Al Araf mengatakan, hal ini tergambar dalam visi, misi dan program aksi para capres-cawapres yang akan bertarung dalam pemilihan presiden 8 Juli mendatang. "Tak ada satu pun agenda penegakan HAM. Yang tertuang dalam visi, misi dan program kerja (mereka) hanya bersifat umum dan tidak dijabarkan secara lebih jelas dan rinci," tambahnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Semua kandidat presiden (capres) Indonesia, dianggap tidak memiliki agenda visioner dan aspiratif dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons