Semua dalam Posisi Memegang Benang

Semua dalam Posisi Memegang Benang
Semua dalam Posisi Memegang Benang
Sebagai negara yang maju berkat dibantu AS (setelah kalah perang dunia dulu), semestinya Jepang kini harus membantu AS. Jepang punya kemampuan untuk itu. Cadangan devisanya nyaris USD 1 triliun! (USD 950 miliar). Dana pensiunnya, lebih gila lagi: USD 1,5 triliun. Kekayaan sejumlah orang berduit di sana mencapai USD 15 triliun. Dana deposito di bank mencapai USD 8 triliun.

Para ahli menyebutkan, dengan kemampuan itu Jepang bisa banyak berbuat. Toh, Jepang tidak mau melakukannya. Jepang harus memikirkan keselamatan negaranya dulu. Padahal, Jepang adalah kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia setelah AS. Padahal, Jepang tidak akan bisa seperti sekarang kalau dulu tidak dibantu AS. Undang-undang dasar Jepang saja yang membuatkan McArthur! Toh, dalam keadaan krisis seperti ini keselamatan diri sendiri dulu yang diutamakan.

Maka, jangan harap kalau Indonesia nanti terkena krisis, ada negara lain yang mau membantu. Kini, semua negara menyelamatkan diri masing-masing. Tidak akan ada balas jasa sekalipun. Karena itu, mumpung krisis yang berat belum mengenai kita, Indonesia harus memupuk terus kemampuan keuangannya. Rencana menurunkan harga BBM benar-benar harus dihitung dulu kapan saatnya yang paling tepat.

Sebenarnya krisis yang terjadi di AS menjadi lebih gawat, antara lain, juga karena hilangnya rasa percaya diri. Rasa konfiden itu mudah hilang kalau kita tidak punya cukup uang. Kian besar dana yang dimiliki negara, kian besar konfiden itu. Penyelenggara negara saat ini tidak boleh kehilangan konfiden hanya karena tekanan politik.

TERLALU banyak pertanyaan seperti ini: Di saat Amerika Serikat dilanda krisis yang hebat seperti ini, mengapa dolarnya justru menguat? Mengapa harga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News