Semua dalam Posisi Memegang Benang

Semua dalam Posisi Memegang Benang
Semua dalam Posisi Memegang Benang
Bahkan, proposalnya agar Jepang membuat perusahaan negara seperti Temasek di Singapura juga ditolak. Padahal, selama ini dana-dana di Jepang itu hanya menghasilkan bunga yang sangat rendah: 0,5% setahun! Kalau dana itu diakumulasikan ke dalam satu usaha seperti Temasek, hasilnya bisa sampai 18% setahun.

Jepang memang bangsa yang paling hati-hati terhadap sesuatu yang berisiko. Tingkatnya bukan lagi sekadar hati-hati, melainkan sudah "benci pada risiko". "Bahkan, risiko baik sekali pun," ujar Tamura. Mana ada orang yang memilih dapat bunga 0,5% daripada 18%. "Orang Jepang itu tidak tahu apa artinya laba," kata Tamura.

Tapi, itulah memang Jepang. Mereka menilai bunga 0,5% tapi aman lebih baik daripada "bunga 18%" tapi ada risikonya. Kita memang kagum dengan langkah seperti Temasek, tapi kini kita juga perlu bertanya berapa kerugian Temasek akibat krisis ini.

Demikian juga investasi Tiongkok di Blackstone yang mencapai USD 250 miliar dua tahun lalu, kira-kira juga sudah hilang setidaknya separonya. Ini berarti ada uang Rp 1.200 triliun yang tiba-tiba lenyap. Uang yang hilang sekejap itu sudah sama dengan seluruh APBN Indonesia!

TERLALU banyak pertanyaan seperti ini: Di saat Amerika Serikat dilanda krisis yang hebat seperti ini, mengapa dolarnya justru menguat? Mengapa harga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News