Semua Golongan Masyarakat di Indonesia Rentan Terpapar Radikalisme
Meski demikian, pada prinsipnya, paham ini selalu memanfaatkan kondisi nasional yang kritis.
"Tidak ada, kalau dalam dunia pendidikan, satu kampus-pun, tidak ada satu pendidikan-pun di Indonesia ini yang imun (kebal) terhadap paham radikalisme dan terorisme."
"Betul-betul mereka masuk dalam berbagai lini. Ini betul-betul tantangan," sebut pejabat berpangkat Kolonel ini.
Lebih lanjut ia menuturkan, tantangan terhadap Pancasila untuk kondisi saat ini, terutama jika berhadapan dengan radikalisme, adalah bagaimana masyarakat Indonesia mengaplikasikan konsepsi tersebut dengan berbagai inovasi yang praktis.
Di sisi lain, Sekretaris Deputi VI Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Brigjen Pol Mamboyng, mengatakan tantangan yang dihadapi Pancasila saat ini sungguh berbeda dibanding era sebelumnya.
"Jadi kalau tantangan bangsa kita dahulu kala itu kan yang namanya perang itu cuma sekali, perang antar negara. Bukan perang antar saudara."
"Kalau perang saudara ya gampang nyebutnya, konfrontasi, konflik sosial dan sebagainya."
"Jadi yang sekarang, tantangan ini, bagi kami (bisa di atasi dengan) memberikan bagaimana hal-hal positif disampaikan dalam media."
- Kabar Australia: Lebih Banyak Pria Gen-Z Australia yang Mengaku Religius Ketimbang Perempuan
- Dunia Hari Ini: Mobil Dibakar Dalam Serangan Antisemitisme di Australia
- Sejumlah Alasan Kenapa Perusahaan di Australia Batal Mensponsori Visa
- Dunia Hari Ini: Warga Suriah Mengambil Barang-barang di Istana Assad
- Dunia Hari Ini: Proses Pemakzulan Terhadap Presiden Korea Selatan Dimulai
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer