Semua Guru Berstatus PPPK, Seriuskah Pemerintah Mengurus Pendidikan? Alamak
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan pemerintah yang menghentikan rekrutmen guru CPNS masih menjadi pro-kontra di kalangan insan pendidikan.
Bila jabatan guru diarahkan semuanya berstatus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) yang mirip pekerja kontrak, bisa dipastikan profesi mulia itu hanya diisi oleh pelamar yang tidak memiliki banyak pilihan.
"Kalau guru digiring ke PPPK, bagaimana bisa menarik minat generasi milenial. Masih ada guru PNS saja banyak siswa terbaik ogah menjadi guru, apalagi kalau hanya PPPK," kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara kepada JPNN.com, Jumat (1/1).
Dia lantas membandingkan dengan Finlandia. Di negara tersebut menjadi guru menjadi pilihan pertama bagi siswa-siswi terbaik.
Berbanding terbalik dengan Indonesia, guru menjadi pilihan terakhir. Bahkan ada yang sudah menjadi guru karena “pelarian”.
"Bisakah pendidikan kita maju dengan mengandalkan guru pelarian? Guru pelarian adalah guru yang awalnya sama sekali tidak berniat menjadi guru tetapi kepepet butuh pekerjaan," terangnya.
Dudung menilai, mengapa siswa terbaik tak mau menjadi guru, salah satunya karena profesi guru dianggap madesu alias masa depan suram. Selain menjadi guru bagi anak milenial dianggap madesu mereka pun tahu, kisah getir nasib para guru.
Mereka sering melihat sejumlah kisah guru honorer terutama di TK/SD/SMP bertahun-tahun hanya mendapatkan gaji di bawah Rp1 juta. Bahkan ada yang di bawah Rp500 ribu.
Pemerintah akan menghentikan rekrutmen guru PNS dan semua yang diarahkan berstatus PPPK.
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu