'Semua Harus Rasional di Negeri Ini'
Di Makassar SBY Sikapi Isu Penggulingan
Rabu, 20 Oktober 2010 – 05:59 WIB
!['Semua Harus Rasional di Negeri Ini'](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20101020_060453/060453_884968_Demo_makassar_polisi_korban.jpg)
Seorang aparat terkena busur dalam bentrok di kampus UNM, Selasa (19/10). (Foto: TAWAKKAL/FAJAR/JPNN)
"Gubernur sudah tahu melalui informasi yang dibaca di koran atau dari televisi bahwa suhu di Jakarta agak memanas. Juga disebut akan ada aksi besar turun ke jalan pada 20 Oktober, tepat satu tahun usia kabinet Indonesia Bersatu kedua," tuturnya.
Baca Juga:
Bagi ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu, aksi unjuk rasa yang menyentil kebijakan pemerintah dan menilai pembangunan lamban, masih wajar dalam sistem perpolitikan demokratis. Dia mengaku tetap menghormati dan menghargai setiap kritikan maupun petisi yang menyorot kinerja kepemimpinannya.
Kritikan, kata dia, tidak akan membuatnya merasa terganggu apalagi emosional menanggapinya. "Sejumlah elite politik menyebut negara ini mundur. Perlu juga dievaluasi di mana letak kemundurannya," ujarnya. SBY mengakui ada sebagian provinsi yang kinerja pembangunannya memburuk, tetapi juga ada yang bagus.
Provinsi yang kinerjanya memang buruk harus dijelaskan ke masyarakat penyebab kemundurannya. Masyarakat juga bisa melakukan penilaian terhadap kinerja pemerintahannya dan menetapkan pilihan melalui pemilihan umum. "Manfaatkan humas untuk menjelaskan fakta selogis mungkin sehingga semua bisa diikuti dengan benar. Semua harus rasional di negeri ini," tegasnya. (rif)
MAKASSAR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi terhadap wacana penggulingan pemerintahannya. Dia memastikan menggunakan jalur hukum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kado Terakhir, Status 230 Honorer Berubah menjadi Lulus
- Pejabat Penting Ini Lebih Suka Menyebut ASN, Bukan PPPK
- Satpol PP Tertibkan Badut dan Gelandangan di Kota Solok
- Ini Alasan Jasa Marga Tak Bisa Perbaiki Jalan Rusak Akses GT Karawang Timur, Oh
- Kejagung Diminta Hati-Hati Gunakan Sprindik di Kasus Ditjen Migas
- Civil Society for Police Watch Beberkan Sejumlah Alasan Dorong Reformasi Polri