Semua Kursi Produk Mafia Pemilu
Sejumlah Fakta Membuktikan Adanya Permainan Mafia Pemilu
Sabtu, 02 Juli 2011 – 05:02 WIB
JAKARTA - Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu masih aktif bekerja. Terkuaknya kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) dalam penentuan jatah satu kursi di dapil Sulawesi Selatan I menjadi titik berangkat. Dalam prosesnya, Panja yang dibentuk Komisi II itu akan "menyisir" kursi DPR lain yang terindikasi produk permainan para mafia pemilu.
"Ini hanya pintu masuk. Kalau memang dibuktikan ada perolehan suara tidak cocok dan berpengaruh terhadap status kursi, jelas harus diperbaiki. Ini harus berani dilakukan kalau mau menempatkan kebenaran dan demokrasi sebagai yang utama," kata anggota Panja Mafia Pemilu Arif Wibowo di Jakarta, kemarin (1/6).
Menurut dia, sejak panja dibentuk, banyak pengaduan kecurangan pemilu 2009 lalu yang dilaporkan. Sebagian besar terkait kemungkinan adanya peran mafia pemilu itu.
Arif mengaku potensi itu memang ada. Apalagi, Ketua MK Mahfud MD pernah mengungkap masih ada 16 surat palsu lain yang di laci meja kerja institusinya. "Semua akan kami elaborasikan dan bongkar juga," ujar politisi PDIP, itu.
Baca Juga:
Sejauh ini, Panja Mafia Pemilu telah menggali keterangan dari sejumlah pihak. Di antaranya, Ketua MK Mahfud MD, mantan hakim MK Arsyad Sanusi beserta putrinya, Neshawati, dan mantan anggota KPU Andi Nurpati. Sejumlah staf MK juga sudah "diinterogasi?, misalnya Panitera MK Zainal Arifin Hoesein yang didampingi dua Panitera Pengganti, yakni Nalom Kurniawan dan Muhammad Faiz.
JAKARTA - Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu masih aktif bekerja. Terkuaknya kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) dalam penentuan jatah satu
BERITA TERKAIT
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center