Semua Mata Tertuju ke Dua Derby

jpnn.com - MANCHESTER -  Derby selalu menarik dinanti. Akhir pekan ini terdapat empat derby di kompetisi Eropa. Yang paling menarik perhatian dan panas tentu derby Manchester antara Manchester City melawan Manchester United (22/9) dan Derby della Capitale antara AS Roma kontra Lazio (22/9).

Selain itu hanya derby yang tidak begitu menggigit seperti Real Madrid versus Getafe di Primera Division yang nyaris dipastikan tidak seru. Sebab, bukan kekuatan yang berimbang. Ibarat raksasa melawan kurcaci.

Dari kota London, tepatnya London barat, juga terjadi derby antara Chelsea melawan tetangganya Fulham. Peluang berimbang terbuka, tetapi tetap berat pada Chelsea. Apalagi setelah The Blues, julukan Chelsea, mengalami musim ini dengan kurang mantap. Tentu manajer Jose Mourinho akan mengeluarkan segala kemampuan untuk menang.

Dengan begitu, tatapan akan menuju ke Etihad Stadium, markas City. Sejatinya, derby Manchester adalah derby tua. Mereka sudah memulai rivalitas sejak 1881. Hanya, kekuatan kedua tim jomplang. United sarat prestasi dan City naik turun.

Namun, dalam beberapa musim terakhir segalanya berubah sejak masuknya Sheikh Mansour sebagai owner City pada 2008. Sejak itu, City berubah menjadi kekuatan baru di Premier League dengan bekal gelontoran dana dari Sheikh Mansour.

Mereka mendatangkan pelatih hebat dan juga pemain-pemain bintang. Bahkan, City sempat sukses mengalahkan United dalam perburuan gelar Premier League 2012-2013. Namun, musim lalu United kembali mengambil alih supremasinya.

Musim ini, kedua tim sama-sama dibesut manajer baru. City dilatih Manuel Pellegrini dan United diarsiteki David Moyes. Tentu menarik dinanti. Terutama kiprah United di tangan Moyes. Pada awal musim ini, performa kedua tim nyaris sama.

Ya, City berada di peringkat keempat klasemen sementara Premier League dan United berada di posisi kelima. Mereka sama-sama mengoleksi tujuh poin dari empat pertandingan. Hanya, City sedikit lebih unggul produktifitas gol.