Semua Naker India Diganti
Rabu, 28 April 2010 – 13:04 WIB
BATAM - Kerusuhan bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) yang terjadi di PT Drydocks World Graha, Tanjunguncang, Batam, Kamis pekan lalu (22/4) berbuntut. Semua tenaga kerja (naker) asal India yang bekerja di perusahaan tersebut diganti. Itu dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusuhan lanjutan.
Seperti diberitakan, kerusuhan yang menyebabkan beberapa karyawan Drydocks terluka parah dan puluhan mobil terbakar dipicu oleh umpatan. Adalah Mathiyalangan Prabakaran alias Ganesh, karyawan Drydocks asal India, yang saat itu mengumpat, "All Indonesian stupid (Semua orang Indonesia bodoh)."
Umpatan itu menyulut emosi para karyawan WNI di perusahaan tersebut. Maka, terjadilah kerusuhan itu.
"Ya. Manajemen PT Drydocks World Graha telah memutuskan untuk mengganti semua WN India yang bekerja di perusahaan itu. Mereka diganti oleh tenaga lain yang direkrut perusahaan," kata Kapoltabes Barelang Kombespol Leonidas Braksan setelah pertemuan jajarannya dengan manajemen PT Drydocks Graha kemarin (27/4).
Baca Juga:
Mantan Dirintel Polda Kepri itu mengatakan, pergantian tenaga kerja asing (TKA) asal India tersebut dilakukan sesuai dengan tuntutan para karyawan perusahaan itu kepada pihak manajemen. "Perusahaan merespons tuntutan para karyawan agar semua TKA asal India diganti," kata mantan Kapolres Ambon itu di mapoltabes.
BATAM - Kerusuhan bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) yang terjadi di PT Drydocks World Graha, Tanjunguncang, Batam, Kamis pekan
BERITA TERKAIT
- GMNI Tangerang Desak Pemkab Tangerang Segera Bongkar Pagar Bambu di Pantura
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila