Semua Pencari Kerja Diarahkan ke PPPK, Pemerintah Bikin Cemas Para Guru Muda
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara mengatakan, kebijakan pemerintah menghentikan rekrutmen guru PNS makin menambah masalah.
Bisa dibayangkan perasaan para mahasiswa calon guru yang saat ini menuntut ilmu di perguruan tinggi yang akan kecewa.
Pasalnya, para lulusan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) itu hanya akan menjadi tenaga kontrak.
"Pemerintah sudah menimbulkan kecemasan di kalangan insan pendidikan. Yang masih kuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan LPTK pasti down karena peluang menjadi guru PNS tertutup," ujar Dudung kepada JPNN.com, Minggu (3/1).
Kecemasan itu kata Dudung, akan hilang bila masih ada jalur PNS maka lulusan LPTK dan para guru honorer muda masih merasa ada harapan.
Bila pemerintah berencana mau memperbanyak PPPK dalam tubuh ASN silakan saja. Formasi ASN direncanakan 70 persen PPPK dan 30 persen PNS tidaklah mengapa. Bila kuota atau formasi 30 persen PNS hanya untuk profesi guru.
"Hargai profesi guru di atas profesi lainnya," tambahnya.
Rencana pemerintah bahwa guru, tenaga kepegawaian lain seperti dokter, perawat, dan penyuluh akan direkrut melalui PPPK adalah sebuah upaya memperbaiki kinerja para ASN.
Ketua PB PGRI Dudung Koswara mengatakan pemerintah sudah bikin para guru muda cemas karena tidak bisa lagi ikut seleksi CPNS
- SK Guru PPPK Berlaku hingga Pensiun Tanpa Perpanjangan Kontrak, Alhamdulillah
- Pelamar CASN 2024 yang Lulus Lalu Mundur Bakal Dapat Sanksi Berat 2 Tahun
- Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024 Harus Mengecamkan Kalimat Pak Dedy
- 5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Hal Mengejutkan, CPNS & PPPK 2024 Jangan Main-Main, Bisa Mundur Jika Ingin
- Honorer Tua Gagal Seleksi PPPK 2024 Sudah jadi Isu Nasional
- Ada Pemda Megap-megap Menyiapkan Anggaran Gaji PPPK, Oh