Semua Pihak Harus Aktif Dalam Menangkal Penyebaran Paham Radikalisme di Medsos
jpnn.com, NUSA TENGGARA BARAT - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kesbangpol NTB) Lalu Abdul Wahid menjadi pembicara dalam webinar Literasi Digital 'Indonesia Makin Cakap Digital', yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, pada Senin (18/7).
Abdul Wahid menyatakan, maraknya perkembangan media sosial mestinya mampu menjadi alat yang bermanfaat untuk merekatkan persatuan dan kesatuan anak bangsa.
Bukan sebaliknya, menjadi ruang yang subur bagi penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI.
Abdul Wahid juga meminta semua pihak, khususnya warganet, untuk turut aktif menangkal paham radikal di dunia maya agar media sosial menjadi tempat yang aman bagi semua pihak.
”Kita semua harus aktif menjadi agen yang menyebarkan kontra narasi radikalisme, menyebarkan hal-hal positif yang dapat mempererat keutuhan, persatuan, dan kesatuan Indonesia,” harapnya.
Menurut Abdul Wahid, masyarakat (warganet) dapat melakukan beberapa hal untuk memerangi kelompok radikal yang menyebarkan provokasi atau menyebarkan ideologi radikal lewat media sosial, baik itu melalui Facebook, WhatsApp, Instagram dan lain-lain.
”Setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan masyarakat: melakukan kontra ideologi atau kontra narasi di media sosial, penguatan moderasi beragama, dan menjaga kearifan lokal,” sebutnya.
Abdul Wahid menambahkan, persoalan kontra radikalisme harus menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah maupun warga masyarakat.
Maraknya perkembangan media sosial mestinya mampu menjadi alat yang bermanfaat untuk merekatkan persatuan dan kesatuan anak bangsa.
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Viral AMDK Keruh Dinilai 'Berbau' Persaingan Bisnis Tak Sehat
- Hati-Hati, Penipuan Berkedok Lowongan Petugas Haji di Media Sosial
- Ajang Vape 5 Styles Berhadiah Rp 405 Juta, Buruan Ikutan!
- Kena Doxing, Bung Towel Lapor Polda Metro Jaya
- Pemerintah Ingin Batasi Penggunaan Medsos, Sukamta: Penting Dibuka Opsinya