Semut Raksasa

Oleh Dahlan Iskan

Semut Raksasa
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Waktu pertama mendengar ini saya langsung membayangkan: inikah awal dipraktikkannya digital currency? Yang sejak tahun lalu mulai disebut-sebut itu?

Saya pun mengikuti terus perkembangan digital currency dan rencana IPO Ant Group itu, tetpi ada pilpres di Amerika. Tulisan soal ini kalah terus pemuatannya. Tergeser terus oleh Pilpres di Amerika. Apalagi Trump pakai ngotot segala. Sampai mengerahkan sejuta Maga segala –yang ternyata ''hanya'' puluhan ribu orang.

Trump, dalam hal ini, ternyata kalah dengan siapa sih nama imam besar itu –oh...Habib Rizieq Shihab.

Namun langkah besar grup Semut itu ternyata tidak ada hubungannya dengan Habib Riziq, ups, dengan persiapan penerapan digital currency.

Itu hanya kejelian pebisnis hebat seperti Jack Ma. Yang mampu melihat titik-titik lemah peraturan perbankan di Tiongkok.

Apalagi pengguna fasilitas bisnis Ant Group itu sudah mencapai hampir 600 juta orang. Sepertiga penduduk Tiongkok sudah jadi rakyatnya Jack Ma –itu pun kalau bayi dihitung.

Ant Group memang memanfaatkan digitalisasi ke semua layanannya. Termasuk dalam memberikan kredit kecil ke UMKM. Semuanya dilakukan secara digital. Analis kreditnya pun pakai artificial intelligence.

Sambil melarang IPO yang bikin kepala bergeleng itu pemerintah Tiongkok memperbaiki peraturan. Draf yang sudah bocor ke kalangan pengusaha jelas: akan banyak pembatasan praktik perbankan.

Budaya Timur tidak sama dengan budaya di Amerika: diam itu emas –biarpun ia sama dengan baru saja kehilangan emas 500 ton. Saya pun sekarang ini lagi membayangkan: sedih mana, Trump atau Jack Ma.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News