Senapati Nusantara Usulkan 25 November Jadi Hari Keris Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Senapati Nusantara mendorong pemerintah agar menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional. Hal itu untuk memperingati sekaligus mencintai kembali warisan leluhur bangsa Indonesia. Penetapan Hari Keris Nasional menjadi harapan setelah UNESCO menetapkan keris sebagai karya agung warisan budaya dunia.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto saat berbicara di Forum Komunikasi "Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali Setelah Terdaftar dalam IHC UNESCO untuk Pemajuan Kebudayaan" yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kantor Kemendikbud, Rabu (4/9).
"Keris dengan segala unsur filosofi didalamnya telah diakui oleh UNESCO sebagai karya agung warisan budaya dunia," kata Hasto.
BACA JUGA: Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia
UNESCO mengukuhkan keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia sejak 25 Nopember 2005 lalu.
"Kami telah memberikan naskah akademik ke pemerintah melalui Mensesneg dan sedang tahap finalisasi setelah penetapan UNESCO. Kami tidak hanya berbicara terkait aspek filsafat dalam karya kebudayaan itu tapi juga aspek teknologi," ujar Hasto.
Apalagi perhatian generasi muda semakin kuat terhadap akar kebudayaan Nusantara. "Kami berkomunikasi dengan Mensesneg semoga tidak lama lagi bisa ditetapkan hari keris karena ini menjadi fundamen yang baik dari sisi pengakuan pemerintah dan memberikan sebuah spirit bagi seluruh pemerhati tosan aji untuk berkarya bagi bangsa," papar Hasto.
Dia juga menambahkan tiap tahun Senapati Nusantara mengadakan kegiatan penelitian dan rapat kerja nasional.
Organisasi paguyuban Senapati Nusantara mendorong pemerintah agar menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Tulis Surat, Hasto: Makin Lengkap Skenario Menjadikan Saya sebagai Target
- Ruang Sidang Hasto Disusupi Provokator yang Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Kardinal Suharyo Ungkap Spiritualitas Hasto Kristiyanto di Balik Jeruji Rutan KPK
- Eksepsi Tidak Diterima, Hasto Singgung Soal Memperjuangkan Keadilan