Senarai Hikayat Para Raja Bali
jpnn.com - PADA zaman perang kemerdekaan Indonesia (1945-1949), para raja di Pulau Bali laksana baling-baling di atas bukit. Berpaling ke mana angin bertiup.
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
Ada delapan kerajaan di Pulau Dewata; Buleleng, Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli, Klungkung, Gianyar dan Karangasem. Masing-masing kerajaan punya gelar kebesaran sendiri-sendiri.
"Anak Agung" di Buleleng, Jembrana, Gianyar dan Bangli. "Anak Agung Agung" di Karangasem. "I Dewa Agung" di Klungkung. "Cokorda" di Badung dan Tabanan.
Merujuk dasar hukumnya, pemerintah kolonial Hindia Belanda benar-benar menguasai pulau ini secara "utuh", pada 1938. Ditandai dengan terbitnya Staatsblaad No.529, undang-undang yang mengatur tata hidup kerajaan-kerajan di Bali.
Badan gabungan para raja dinamai Paruman Agung. Dan Paruman Agung dikepalai oleh Residen Bali & Lombok--seorang Belanda.
Artinya, sejak itulah seluruh kerajaan-kerajaan di Bali langsung berada di bawah kuasa pemerintah Hindia Belanda.
Sebelum itu, terjadi serangkaian perang antara rakyat Bali dan Belanda. Antara lain Puputan Jagaraga di Buleleng (1846-1849) dan Puputan Badung (1906).
PADA zaman perang kemerdekaan Indonesia (1945-1949), para raja di Pulau Bali laksana baling-baling di atas bukit. Berpaling ke mana angin bertiup.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah