Senarai Historis Penyair Bugis
Aspar Paturusi memboyong keluarganya pindah ke Jakarta pada 1987. Mereka mengontrak rumah di Bintaro Permai.
"Tiga hari di sana, terjadi tragedi Bintaro. Tabrakan kereta. Eh… setahun kemudian, dia diajak main di film Tragedi Bintaro yang disutradarai Buche Malawaw.
Di film itu, Aspar berperan sebagai kepala Stasiun Sudimara. Tragedi Bintaro, 19 Oktober 1987 cukup melegenda. Iwan Fals juga membuat lagu tentang itu.
Dalam perjalanannya, Aspar meninggalkan pekerjaannya sebagai redaktur budaya Jayakarta--surat kabar yang cukup berpengaruh pada masanya.
Dia memilih jadi bintang film. Sederet film yang dibintanginya antara lain Tragedi Bintaro (1989), Tutur Tinular (1990), Si Buta Dari Gua Hantu (1990), Ketika Cinta Bertasbih (2009), dan masih banyak lagi bila disebut satu persatu.
Sinetron yang dilakoninya antara lain Anak Hilang (1992), Ketika Cinta Bertasbih (2010) dan banyak lagi. Dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang cukup fenomenal tempo hari, Aspar Paturusi berperan sebagai guru sekolah dengan nama Lamakkah. Orang Bugis.
"Main film itu bekerja. Main sinetron itu bekerja. Menulis itu berkarya," kata anggota dan kemudian Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta periode 1990-2002.
Pendiri SWA Parfi bersama Ratno Timur dan Ikra Nagara pada 1988 ini pernah pula menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) periode 1990-1993.
PENYAIR Taufiq Ismail bilang, Aspar Paturusi sudah menggenggam semuanya: puisi, novel, film, sinetron, teater. Kepadanya tidak ditanyakan lagi lakekomaE
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Denny Sumargo: Saya Memang Ada Masalah Pribadi dengan Farhat Abbas
- Ini Misi Rumah Rengganis Gelar Pekan Sastra Cirebon 2024
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi