Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal

Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal
Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal

Sebanyak 22 organisasi Islam yang menjalankan fungsi sebagai pemberi sertifikasi makanan halal kini sedang menjadi sorotan dalam penyelidikan Senat Australia. Ke-22 lembaga tersebut mencakup sekitar 70 rumah pemotongan hewan (RPH) yang melakukan ekspor daging ke pasar negara-negara Muslim di seluruh dunia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Senat Australia memulai penyelidikan mereka hari Jumat (21/8/2015), namun tidak terbatas pada sertifikasi halal (untuk umat Islam) melainkan juga mencakup sertifikasi kosher (untuk umat Yahudi), sertifikasi organik, serta sertifikasi bebas modifikasi genetika.

Greg Read dari Departemen Pertanian dalam keterangannya di depan komite Senat mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 6 bulan sekali terhadap RPH serta terhadap organisasi Islam pemberi sertifikasi halal.

"Untuk memastikan bahwa sistemnya akurat secara nasional, sehingga departemen kami bisa memastikan bahwa tidak terjadi perbedaan di antara RPH dan tidak berpengaruh ke pasar internasional jika terjadi pemeriksaan lanjutan," katanya.

Penyelidikan oleh Komite Senat ini telah menerima lebih dari 1.400 masukan dari masyarakat, kebanyakan di antaranya terkait dengan sertifikasi halal.

Pihak yang menentang sertifikasi halal menyatakan bahwa biaya sertifikasi tersebut sama dengan pajak. Bahkan sebagian di antara penentang ini menyebutkan bahwa dana yang terkumpul dari biaya sertifikasi halal disalurkan kepada kelompok ekstrimis.

Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal
Senator Cory Bernardi dari Partai Liberal adalah inisiator Penyelidikan Senat terhadap lembaga pemberi sertifikasi halal dan kosher. (Foto: istimewa)

 

Sebanyak 22 organisasi Islam yang menjalankan fungsi sebagai pemberi sertifikasi makanan halal kini sedang menjadi sorotan dalam penyelidikan Senat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News