Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal

Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal
Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal

Senator Cory Bernardi dari Partai Liberal, yang menjadi inisiator penyelidikan, menjelaskan bahwa sebagian konsumen Australia mungkin memiliki keberatan terkait cara hewan dipotong atau apakah ada doa-doa keagamaan yang diucapkan saat hewan tersebut dipotong.

Konsumen Australia, kata Senator Bernardi, memiliki hak untuk tahu apakah daging yang mereka konsumsi ternyata dipotong secara halal (menurut aturan Islam) atau secara kosher (menurut aturan Yahudi).

"Saya bisa bayangkan bagaimana hebohnya jika ada pendeta (Kristiani) yang hadir saat hewan dipotong dan menyiapkan air suci," katanya.

Daguing halal produksi Australia untuk ekspor biasanya dipotong di fasilitas RPH terpisah dan produk daging non-halal.

"Bisa saja ada daging halal yang masuk ke pasaran (lokal)," kata Direktur Australian Food and Grocery Council (AFGC) Chris Preston.

Namun, produsen daging hanya perlu mencantumkan label halal jika mereka menyiapkannya secara halal, sebab sama sekali tidak ada isu keamanan terkait daging halal yang dikonsumsi orang tanpa senjaga.

Komite Senat juga mendapat masukan bahwa daging sapi dan domba yang dipotong secara kosher menurut aturan Yahudi, juga diperjualbelikan secara lokal di sejumlah supermaket di Australia. Daging kosher itu juga tidak diberi label kosher.

Menurut Rabbi Moshe Gutnick dari organisasi Yahudi yang menangani makanan kosher, pemberian label kosher untuk daging yang dijual umum akan membuat publik yang tidak paham menjadi histeris.

Sebanyak 22 organisasi Islam yang menjalankan fungsi sebagai pemberi sertifikasi makanan halal kini sedang menjadi sorotan dalam penyelidikan Senat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News