Senator ART Diancam Pria Mengaku Eks Napiter di PN Palu, Begini Kronologinya
jpnn.com - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mengaku diancam seorang pria yang mengaku eks narapidana terorisme (napiter) saat menghadiri sidang di Pengadilan Negeri (PN) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (5/12).
Dugaan pengancaman oleh pelaku yang berinisial IS disampaikan oleh kuasa hukum ART, Amerullah melalui siaran pers pada Rabu (6/12).
Menurut Amerullah, salah seorang yang mengaku eks napiter Poso berinisial IS mendatangi PN Palu di Jalan Sam Ratulangi dan memantau Abdul Rachman Thaha yang hendak mengikuti sidang.
Sebelum sidang berlangsung, IS dan ajudan Abdul bahkan sempat saling bersitegang. Ketegangan berawal ketika IS memotret anggota DPD RI itu secara diam-diam.
Begitu dihampiri ajudannya ART yang menanyakan secara baik-baik apa tujuan IS memotret diam-diam, pelaku malah tidak terima. IS yang keberatan lantas mengancam.
"Klien kami diancam. Yang mengancam salah seorang pria bernama Iswadi atau IS," kata Amerullah.
Saat pengancaman itulah peLaku mengaku bahwa dia mantan narapidana terorisme Poso.
"Ini sangat berbahaya dan kami tidak terima dengan pengancaman ini," lanjut Amerullah yang melihat langsung pelaku mengancam kliennya.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mengatakan diancam pria yang mengaku eks napiter sebelum sidang perdana di PN Palu. Begini kronologi kejadiannya.
- ART Berterima Kasih kepada Presiden yang Mengingatkan TNI-Polri soal Mandat Rakyat
- Irfan Minta KPK Segera Proses Laporan terkait Senator RAA
- Usut Kasus Korupsi, Polda Sulteng Panggil Pejabat Pemkab Banggai
- 5 Senpi & 18 Bom Rakitan Disita Polda Sulteng Selama 2024
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK