Senator: Dirjen Perhubungan Laut Lebih Pantas Mundur

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi Papua Barat, Mervin Sadipun Komber menyesalkan sikap pemerintah yang tidak serius menghadapi arus mudik Natal 2015, terutama di wilayah timur Indonesia. Banyak moda transportasi yang tidak laik beroperasi tapi dipaksakan mengingat kebutuhan masyarakat untuk merayakan Natal di kampung halamannya.
Menurut Mervin, kapal-kapal kecil yang tidak laik berlayar terpaksa digunakan masyarakat untuk berlayar ke kampung halamannya. Sedangkan untuk moda transportasi udara, tiketnya luar biasa mahalnya.
“Ini peristiwa yang selalu berulang jika menjelang hari raya keagamaan di wilayah timur Indonesia,” kata Mervin S Komber, Senin (28/12).
Mervin mengapresiasi mundurnya Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub. Namun, kata Mervin, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub yang sepantasnya mundur. Sebab moda transportasi laut dikelola dengan sangat tidak profesional di wilayah timur Indonesia.
Geografis wilayah timur Indonesia yang merupakan kepulauan sangat membutuhkan moda transportasi laut yang berkualitas, laik beroperasi dan terjangkau harganya.
Namun untuk mendapatkan moda transportasi laut yang berkualitas saja susahnya, apalagi yang terjangkau harganya. Tiket pesawat menjelang hari raya keagamaan di wilayah timur Indonesia harganya melangit.
Untuk ke wilayah antar kabupaten di provinsi saja sudah sama bahkan lebih jika bepergian ke Jakarta. Saya berharap hal ini tidak boleh berulangkali terjadi.
Menurut Mervin, presiden harus menempatkan orang yang memahami geografis Indonesia dan paham semua moda transportasi untuk menjabat Menteri Perhubungan. “Kiranya momentum reshuffle kabinet menjadi angin segar bagi perbaikan sistem transportasi di Indonesia pada umumnya dan di wilayah timur Indonesia pada khususnya,” katanya.(fri/jpnn)
JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi Papua Barat, Mervin Sadipun Komber menyesalkan sikap pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dua Fenomena Ini Menunjukkan Kegagalan Polri Melakukan Sistem Meritokrasi
- Bentrokan Kembali Pecah di Puncak Jaya, Banyak Warga Mengungsi ke Polres & Kodim
- Banjir di Bekasi Meluas, Ketinggian Capai 3 Meter
- Bea Cukai Gagalkan Pengiriman 223.600 Batang Rokok Ilegal di Jalur Semarang-Kendal
- Rusuh Pendukung Bupati di Puncak Jaya, Satu Orang Tewas, Puluhan Terluka
- PTPN I Berkomitmen Menjaga Kelestarian Alam Wilayah Agrowisata Gunung Mas