Senator Filep Ungkap Praktik Mafia Berkedok Investasi di Papua
jpnn.com, JAKARTA - Senator Papua Barat Dr. Filep Wamafma menyayangkan adanya kejadian barang bukti sitaan kayu log Pengadilan Negeri (PN) Sorong dibawa kabur oleh Kapal Tongkang Asgar 2501. Pelaku tertangkap Polair Polda Maluku di wilayah perairan Pulau Buru.
Menurut Filep, keberanian nakhoda kapal mengangkut kayu sebanyak 2.414,44 M3 patut dicurigai.
“Kayu sitaan sebanyak itu, kemudian berani dibawa kabur lagi. Ini sudah pasti ada oknum yang bermain. Kasus illegal loging dan turunannya di tanah Papua, termasuk para pembeli kayu ilegal wajib menjadi perhatian serius,” ujar Senator Filep pada Kamis (9/9/2021).
Wakil Ketua I Komite I DPD RI ini menyebut kejadian hilangnya kayu log sitaan PN Sorong tersebut menunjukkan benang merah bahwa mafia berkedok investasi itu benar-benar ada.
Dia pun menyebut banyaknya investor yang ingin bercokol di Papua, sering kali melakukan “riset” kecil-kecilan kepada masyarakat dengan menanyakan jenis kayu di hutan Papua.
“Hilangnya kayu log sitaan hanya rentetan kecil masalah hutan di Papua. Yang melukai kita adalah, kedok investasi tetapi ujung-ujungnya hanya untuk menebang kayu merbau,” ujar Filep.
“Akhirnyamemunculkan pertanyaan bagaimana perusahaan itu bisa melakukan penebangan di Papua? Apakah perusahaan tersebut diizinkan?” ujar Filep geram.
Filep menyebut politikus asal Papua Barat ini juga menyoroti tentang perizinan perusahaan dan meminta klarifikasi dari pihak-pihak terkait.
Wakil Ketua I Komite I DPD RI ini menyebut kejadian hilangnya kayu log sitaan PN Sorong tersebut menunjukkan benang merah bahwa mafia berkedok investasi itu benar-benar ada.
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Bea Cukai Jayapura Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok Ilegal
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan
- Hasil Temuan DPD RI, Yorrys Raweyai: PSN Tangerang Perlu Didukung
- Sultan Dorong Pemda Lakukan Inovasi Kebijakan Pengurangan Angka ICOR Sektor Pangan di Daerah
- Komite IV DPD RI Dorong Mendag Mendukung Integrasi Perdagangan Antarpulau Melalui Platform Digital Nasional