Senator Lia Istifhama Kunjungi Wilayah Lumbung Pangan Terdampak Banjir

Secara detail, dia pun menyebut sebanyak 60 hektare lahan pertanian gagal panen akibat banjir, padahal wilayah tersebut merupakan lumbung pangan penghasil padi terbesar di wilayah Sidoarjo.

“Biasanya, dalam setahun petani bisa panen tiga kali, tetapi karena banjir yang terus terjadi, kini hanya bisa satu kali panen, bahkan kadang gagal total. Ada sekitar 60 hektare lahan pertanian yang terendam banjir di wilayah ini. Hal ini otomatis menurunkan produksi padi secara drastic,” ujar Parnoto.

Sekretaris BPBD Jatim melihat sebab utama banjir tersebut adalah tiga sungai yang kini dijadikan satu aliran.

“Hal ini menyebabkan air meluap saat hujan deras. Desa Pesawahan sudah memiliki rumah pompa sebagai upaya penanggulangan, tetapi biaya operasional yang tinggi membuatnya sulit dijalankan secara maksimal," ujar Andhika.

Di hadapan Ning Lia, Andhika menegaskan salah satu solusi jangka panjang adalah mengembalikan fungsi sungai seperti semula agar aliran air bisa terdistribusi dengan baik dan tidak lagi menumpuk di satu jalur.

“Penanganan banjir di Desa Pesawahan butuh kolaborasi antara pemerintah daerah provinsi, kabupaten, hingga pemerintah pusat. Kami berharap kehadiran Ning Lia bisa membawa isu ini ke tingkat nasional. Desa Pesawahan ini adalah salah satu lumbung pangan Sidoarjo yang kini tidak produktif karena banjir," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komite III DPD RI Dr. Lia Istifhama  menegaskan permasalahan banjir di Desa Pesawahan akan dibawa ke pembahasan di DPD RI bersama kementerian terkait.

“Kalau kita bicara Asta Cita Bapak Presiden Prabowo dan Trisula ketahanan pangan, maka persoalan ini memang harus menjadi atensi dan butuh solusi konkret,” tegas senator perempuan asal Jatim itu.