Senator Mervin Kritik Menlu Soal Papua di Sidang PBB

jpnn.com - JAKARTA - Senator atau Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Mervin Sadipun Komber mengkritik Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi terkait penjelasan isu Papua pada Sidang Umum PBB di New York, AS.
Senator asal Papua Barat ini mempertanyakan alasan Menlu Retno tidak secara langsung memberikan penjelasan tentang perkembangan Papua pada forum internasional itu.
“Mengapa bukan Menlu yang menyampaikan isu dan perkembangan Papua di Sidang PBB. Kok diplomat muda dan bukan diplomat senior,” kata Mervin Komber kepada JPNN.com, Kamis (29/9) dini hari.
Dengan posisi diplomat muda dan bukan posisi pengambil kebijakan yang memberikan penjelasan soal perkembangan Papua, Mervin khawatir delegasi dan peserta Sidang PBB menganggap Indonesia tidak serius dalam penanganan internal Papua khususnya terkait isu hak asasi manusia (HAM).
“Seharusnya Menlu harus serius dan turun langsung memberikan penjelasan soal Papua,” ujar Mervin.
Bahkan, Mervin menilai Menlu RI dalam beberapa tahun terakhir, tidak serius terhadap masalah Papua. “Ini bahaya, nanti ketika isu Papua mulai mengemuka, baru begini begitu, cari cara. Nggak bisa begitu,” tegas Mervin.
Ia berharap Kemenlu RI perlu menyusun strategi yang matang dan baik untuk menghadapi pihak-pihak yang mempersoalkan isu Papua. Karena itu, kata Mervin, Kemenlu harus serius dan aktif menjelaskan perkembangan dan kemajuan pembangunan di Papua pada forum internasional.(fri/jpnn)
JAKARTA - Senator atau Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Mervin Sadipun Komber mengkritik Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi terkait penjelasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia