Sengatan Listrik iPhone Tewaskan Calon Pengantin di Tiongkok
Selasa, 16 Juli 2013 – 04:49 WIB
Tidak berhenti sampai disitu, adik Ma juga telah menyebarkan pesan melalui jejaring social yang terkenal di Tiongkok, Weibo, yang setara dengan Twitter. "Saya ingin memperingatkan kepada orang lain untuk tidak membuat panggilan telepon saat ponsel Anda dalam pengisian," tulisnya pada akun Weibo miliknya.
Setelah kejadian ini, perwakilan Apple di Tiongkok dikabarkan sedang melakukan sebuah investigasi keselamatan yang mendesak dan menyeluruh ke dalam perangkat. "Kami sangat sedih mendengar kabar kematian itu, kami akan belajar dari kejadian tragis ini dan kami juga mengucapkan rasa belasungkawa kami kepada pihak keluarga," kata perwakilan Apple di Tiongkok. "Kami sepenuhnya akan menyelidiki kejadian ini dan dalam hal ini kami juga akan bekerja sama dengan pihak berwenang."
Dibutuhkan 35 volt bagi seseorang untuk merasakan sengatan listrik. Sedangkan output listrik rata-rata ponsel adalah antara 3-5 volt. Namun, i sirkuit komponen yang rusak bisa membuat kejutan hingga 220 volt.
Sebelumnya, seorang pria asal Tiongkok timur laut juga dikabarkan meninggal setelah terkena sengatan listrik. Menurut Asosiasi Konsumen di negeri Tirai Bambu itu, pria tersebut diketahui tengah berbicara melalui handset yang tengah diisi ulang dengan menggunakan penambah daya ilegal. (nam/jpnn)
XINJIAN - Seorang wanita Tiongkok dikabarkan meninggal dunia setelah menjawab panggilan telepon masuk pada iPhone 5 miliknya. Sebelumnya, wanita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Biden dan Kishida Bahas Aliansi Militer untuk Hadapi Ancaman China