Senggolan Nazaruddin
Di PLN Beking Sudah Tidak Ada Gunanya
Kamis, 28 Juli 2011 – 03:03 WIB
Saking rendahnya, Daniel barangkali kesulitan mencari batubara yang baik dengan harga yang masih bisa memberikan keuntungan baginya. Maka, batubara yang dikirim ke PLN pun batubara yang murah. Tentu tidak bisa memenuhi kualitas yang ditentukan PLN. Yang hebat, petugas PLN di lapangan berani menolak batubara ribuan ton tersebut. Akibat batubaranya ditolak oleh PLN, Daniel tidak mendapatkan uang dari PLN. Karena itu, Daniel juga tidak bisa mengembalikan uang Nazaruddin. Nazaruddin pun kehilangan uang puluhan miliar rupiah gara-gara ketegasan PLN.
Baca Juga:
Seandainya petugas PLN takut kepada Nazaruddin dan menerima begitu saja batubara yang jelek itu, tentu Nazaruddin bisa menyelamatkan uangnya yang puluhan miliar itu. Namun, karena batubaranya ditolak, lenyaplah uangnya yang sangat banyak itu.
Dalam hal ini, saya bangga dengan petugas PLN di barisan paling depan tersebut. Seandainya pegawai PLN tersebut bisa disogok, tentu semuanya beres. Toh batubara jelek itu dalam tempo sebentar sudah tercampur dengan ribuan ton batubara lain. Tidak akan gampang ketahuan. Tentu saja, saya bangga dengan pegawai PLN di bagian penerimaan batubara itu. Saking bangganya, sampai-sampai di DPR saya berseloroh: kalau saja petugas itu seorang wanita, akan langsung saya ciumi dia!
Bagaimana tender PLTU Kaltim/Riau yang disebut-sebut Nazaruddin sekarang ini? Saya pun penasaran. Sungguh, saya pun ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
DUA kali nama PLN disenggol sedikit dalam kaitan dengan Nazaruddin yang kini lagi buron itu. Yang pertama PLN dikaitkan dengan tender batubara yang
BERITA TERKAIT