Sengketa Batas Bermotif Ekonomi
Selasa, 06 Desember 2011 – 08:31 WIB
Menurutnya, para pimpinan daerah harus peka dengan persoalan tapal batas tersebut. Jangan sampai, sengketa berujung perang antar wilayah. Sebab, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi. Apalagi, kalau berkaitan dengan pemekaran wilayah.
Baca Juga:
’’Awalnya perseteruan. Tapi tidak di-manage jadi sengketa. Tidak di-manage lagi berubah jadi konflik. Tidak di-manage lagi berubah jadi perang,’’ ucap mantan Pembantu Rektor II Unmul tersebut.
Dirinya menyarankan, mendagri maupun gubernur harus bertemu untuk mendinginkan suasana. Masalah yang dipersoalkan adalah batas administrasi, berbeda dengan batas adat. Di samping itu, masyarakat juga jangan mudah terpancing. ’’Kalau ada SDA yang terkandung di dalamnya sangat peka sekali. Ini berkaitan dengan bussines oriented,’’ ungkap Sarosa.
Ketua Program Magister Ilmu Hukum Unmul ini melanjutkan, pemerintah pusat harus serius menangani sengketa tapal batas tersebut. Untuk menyelesaikannya, harus bijak. ’’Batas antar desa saja bisa rebut. Apalagi ini antar provinsi. Konstelasinya akan lebih besar lagi,’’ urainya. (cdl)
JAKARTA - Perebutan batas wilayah antar provinsi akibat perebutan sumber daya alam (SDA). Pulau Berhala yang diperebutkan Jambi dan Kepulauan Riau,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi