Sengketa Lahan di Roxy, Ahli Waris Nilai BPN Tidak Konsisten
![Sengketa Lahan di Roxy, Ahli Waris Nilai BPN Tidak Konsisten](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/01/09/sidang-sengketa-tanah-seluas-29361-hektare-di-seberang-itc-roxy-mas-antara-pihak-penggugat-dari-ahli-waris-dengan-tergugat-pt-duta-pertiwi-tbk-dan-bpn-di-pn-jakarta-pusat-rabu-91-foto-fathan-sinagajpnn.jpg)
"Bukti-bukti ini adalah petunjuk bahwa tanah yang diklaim mereka itu di bawah Verponding Indonesia yang dimiliki ahli waris. Tetapi kenapa sekarang mereka mengklaim tanah ahli waris semuanya," kata dia.
Sementara itu, penasihat hukum PT Duta Pertiwi Kemas Herman mengatakan, kliennya adalah pemilik sah atas tanah yang didugat para ahli waris. Selama ini, menurut dia, PT Duta Pertiwi mengambil alih tanah di depan ITC Roxy Mas itu berdasarkan hukum dan prosedur yang berlaku.
"Kami memiliki tiga sertifikat. Tiga sertifikat hak guna bangunan (HGB) yang terdiri dari sertifikat nomor 2233, 2230 dan 2232. Kami buktikan nanti keluarnya sertifikat HGB itu ada alas haknya. Itu akan dibuktikan pada saat sesi pembuktian," kata Kemas.
Kemas mengaku kliennya mendapatkan kepemilikan tanah tersebut secara legal dari Kementerian Agraria dan BPN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Di samping itu masih banyak lagi SPH-SPH (surat pengakuan hak, red) dari mereka yang menempati lahan. Bukti kami lebih dari 1.500 (item). Nanti sesi pembuktian akan kami jabarkan," pungkas dia. (tan/jpnn)
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melanjutkan sidang, Kamis (9/1) tentang perkara sengketa tanah seluas 29,361 hektare di seberang ITC Roxy Mas
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kuasa Hukum Optimistis Hakim PN Jakbar Tolak Gugatan terhadap Lahan SPBE Kalideres
- Nasir Djamil: Kasus Salah Gusur di Tambun Bukti Permainan Oknum BPN
- 5 Berita Terpopuler: Jadi Heboh, 806 Ribu Guru Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- Pagar Laut Masih Misterius, Sepertinya DPR Butuh Pansus
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- Akses Gerbang SDN 1 Petir Ditutup dengan Tumpukan Batu, Kok Bisa?