Sengketa Pilkada Mesuji Disarankan Dibawa ke MK
Senin, 03 Oktober 2011 – 13:25 WIB
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Prof Jimly Asshidiqqie menyarankan agar masalah keabsahan pasangan Khamaik-Ismail Ishak sebagai bakal calon (Balon) pemilukada Mesuji, Provinsi Lampung dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yang memiliki kewenangan penuh memutus sengketa Pilkada.
"Kalau ada perselisihan hasil pemilukada, itu diselesaikan di MK. PTUN itu hanya soal administrasi," kata Jimly kepada JPNN, Senin (3/10).
Baca Juga:
Hal itu menanggapai putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Tanjungkarang mengabulkan gugatan DPD PDIP Lampung yang menuntut surat keputusan penetapan pasangan Khamamik-Ismail Ishak sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Mesuji dicabut.
Menurut Jimly, masalah seperti ini bukan hanya terjadi di kabupaten Mesuji, tapi di beberapa daerah di Indonesia juga mengalami hal serupa di antaranya, Buton, Lombok, Gorontalo, dan Pati. Akar masalahnya kata Jimly, karena Mahkamah Agung (MA) memberikan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk memeriksa perkara pemilu. "Harusnya masalah ini cukup di MK saja," ujar mantan ketua MK itu.
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Prof Jimly Asshidiqqie menyarankan agar masalah keabsahan pasangan Khamaik-Ismail Ishak sebagai bakal calon (Balon)
BERITA TERKAIT
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik