Sengketa Tapal Batas, Berujung ke Polisi

Bongkar Tugu, Dijerat Pasal Pengrusakan

Sengketa Tapal Batas, Berujung ke Polisi
Sengketa Tapal Batas, Berujung ke Polisi
Dikatakan, Pansus yang dibentuk tersebut akan bekerja sesuai dengan perannya dan diharapkan dalam pertemuan di Manokwari nantinya dapat menghasilkan keputusan yang bisa diterima oleh semua pihak.

Dalam rapat pembentukan Pansus tersebut, anggota DPRD Kota Sorong Petrus Nauw mengusulkan kepada pimpinan rapat agar Pansus yang dibentuk tidak hanya membicarakan soal batas wilayah melainkan juga membicarakan terkait asst-aset lainnya. “Pansus harus melibatkan tetua adat dan orang-orang yang tegas,”timpal anggota DPRD Kota Abdul Muthalib,SE.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Papua, Agustinus Isir  menyesalkan terjadinya sengeketa tapal batas antara Pemkot dan Pemkab. Bahkan dengan tegas Agus mengatakan aset yang dipersoalkan kedua pemerintahan itu tidak masuk akal.  Apalagi, hal yang diperebutkan adalah barang milik negara dan bukan untuk diperjualbelikan atau dipertentangkan.

“Hanya masalah tapal batas saja, kok tidak bisa diselesaikan dengan duduk bersama. Lebih baik mereka dua (walikota dan bupati, Red) bawa pulang penghargaan yang diterima dari Presiden itu kalau tidak bisa duduk bersama menyelesaikan dan membahas masalah aset. Perlu tahu aset yang diperebutkan adalah aset negara dan bukan aset milik kerajaan sampai harus saling gontok-gontokan atau yang media bilang berperang,” tandasnya.

SORONG- Mewakili pemerintah kota (Pemkot) Sorong, Lurah Klablim Petrus Panaonde telah melayangkan laporan polisi ke Polresta atas tindakan pembongkaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News