Seni Adalah Kejujuran Rasa
jpnn.com - LIFE is never flat. Ungkapan itu yang tepat untuk menggambarkan perjalanan hidup Edward Akbar, 29. Setelah kehilangan mama, Theresia Bleszynski, empat tahun yang lalu, hidupnya berubah. Kini dia hanya ingin menyebarkan cinta dan membuat keseimbangan hidup melalui karya.
----------------------
Dunia film Indonesia mempunyai wajah baru yang berbakat. Namanya, Edward Akbar. Keponakan Tamara Bleszynski itu memulai debut bermain Air Terjun Pengantin Phuket pada 2013. Di film pertama Edward belum menunjukkan taringnya. Namun, di kedua film selanjutnya, Street Society dan Runaway, dia berhasil memesona pencinta film Indonesia.
Alhasil, pada film keempat, Mantan Terindah, Edward kebagian peran utama sebagai Genta dan berdampingan dengan Karina Salim. Ketiga film terakhir keluar pada 2014.
’’Ya bersyukur, kerja keras selama ini membuahkan hasil. Kehadiranku juga diterima masyarakat,’’ ujarnya saat datang di Jawa Pos beberapa waktu yang lalu.
Kendati masih baru, Edward tidak main-main. Itu sebabnya dia bergabung di teater untuk belajar akting selama setahun. Tidak hanya itu, dia juga berguru kepada Ray Sahetapi yang juga menjadi lawan mainnya di film Mantan Terindah dan Runaway.
Berkecimpung di dunia seni peran tidak membuat Edward menganggap akting sebagai pekerjaan. Dia merasa dirinya adalah seorang seniman. Dan yang terpenting sebagai seorang seniman itu perjalanan batin.
’’Yang penting, aku mainnya jujur dari hati. Itu bakal membantu menyampaikan pesan ke orang,’’ ungkapnya.
LIFE is never flat. Ungkapan itu yang tepat untuk menggambarkan perjalanan hidup Edward Akbar, 29. Setelah kehilangan mama, Theresia Bleszynski,
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis